“… belakangan ini semakin marak muncul hujatan-hujatan di media
sosial yang seakan-akan berdalih memberikan saran dan kritikan terhadap pihak
yang mereka anggap perlu dikritik.
Namun yang terjadi, bukannya kritikan dan saran yang diberikan.
Melainkan banyak hujatan yang merebak di media sosial. Terbukti, belakangan ini
banyak muncul akun anonim di media sosial.”
-Bramantyo, Okezone.com-
Kasus-kasus serupa seperti artikel
diatas sangat marak terjadi, bukan hanya di media sosial bahkan juga terjadi di
dalam artikel-artikel. Sharon Scull (dalam Prasetya, 2005) mengatakan bahwa
artikel merupakan suatu bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena
alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana,
dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut dapat terjadi. Suatu artikel
kadang-kadang juga menawarkan suatu alternative bagi pemecahan suatu masalah.
Maka penting dan sudah seharusnya
jika dalam membuat artikel penulis harus melihat isi artikel yang mereka buat.
Prasetya (2005) dalam menulis artikel, penulis harus memperhatikan sifat
khalayak dan media, dan isi artikel harus actual. Tetapi selain itu penulis
juga tidak boleh melupakan etika ketika membuat sebuat artikel.
Secara singkat, etika berasal dari bahasa
yunani ethos dalam bentuk tunggal
yang berarti tempat tinggal, padanfg rumput, kandang, adat, kebiasaan, watak,
perasaan sikap, dan cara berpikir. Sementara ta etha dalam bentuk jamak berarti adat kebiasaan. Dari arti kata
tersebut dapat disimpulkan bahwa etika dapat definisikan sebagai ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu mengenai adat kebiasaan. (Bertens, 2004).
Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada dasarnya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai “susila” dan
tidak susila, “baik dan buruk”. (Kaelan, 2010)
Dalam dunia maya, etika sering disebut sebagai
netiquette. Netiquette merupakan kode etik perilaku yang tidak baku mengenai apa
yang boleh dan tidak diperbolehkan dalam berinternet (Einstein,1996). Secara
lebih jelas. Netiquette adalah singkatan dari “network etiquette”
atau “internet etiquette”. Secara mudah. Netiquette (Netiket) adalah etiket di jaringan dunia maya.
Etiket tersebut dibawa pada saat menggunakan internet, dari email yang bersifat
personal hingga forum digital seperti forum board, social
networking, chat dan sebagainya. Sama seperti halnya sebuah
komunitas, forum digital juga mempunyai aturan dan tata tertib tertentu, dimana
aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan
fasilitas internet. (DMD
Binus)
Jadi, sebagai penulis artikel penting sekali
untuk tidak melupakan etika dalam menulis. Karena artikel yang ditulis
merupakan sumber informasi bagi orang banyak. Penulis harus bisa memberika
informasi yang benar dan sesuai aturan agar dapat memberikan hal yang
bermanfaat bagi para pembacanya.
Daftar referensi
Bertens, K. (2004). Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Bramantyo.
(2015). Marak Hujatan di Medsos, Ganjar
Usulkan Polisi Komunikasi.
http://news.okezone.com/read/2015/10/11/512/1229982/marak-hujatan-di-medsos-ganjar-usulkan-polisi-komunikasi.
(diakses pada 11 Oktober 2015,16.57 WIB)
DR. Kaelan, M.S. (2010). Pendidikan pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Einstein, David. (1996). America online for busy people. California: McGraw-Hill
Prasetya, Daru. (2005). Rahasia menulis di media massa. Yogyakarta: DIGLOSSIA
http://dmd.binus.ac.id/2012/06/netiquette/ (diakses pada 7 Oktober 2015, 21.22
WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar