Selasa, 28 Oktober 2014

Psychoanalytic diagnosis of top management team dysfunction

Pada kali ini saya akan mencoba untuk mereview jurnal mengenai psikologi management. jurnal yang saya review adalah Psychoanalitic diagnosis of top management team dysfunction. jurnal ini dipublikasikan oleh Journal of Managerial Psychology.

Jurnal yang dibuat oleh Jim Paul, Christy A Strbiak dan Nancy E Landrum ini berisi tentang analisis pada Pelatihan TMT (Top Management Team). Dengan latar belakang teori Bions tentang groups, Paul, Strbiak dan landrum mendiagnosis disfungsi pada pelatihan TMT dengan asumsi dasar bahwa perilaku disfunsi pada pelatihan TMT akan menghambat tim untuk mencapai tujuan secara efektif.

1.     Latar Belakang
Kebanyakan pelatihan memperlakukan individu sebagai target perubahan dan memasukan mereka kedalam kelompok yang para anggotanya tidak saling mengenal atau sekelompok pegawai dari kelompok organisasi yang mirip. Ketika target perubahannya adalah sebuah grup atau kelompok, akan lebih baik jika penyampaian pelatihan disampaikan kepada kelompok dengan anggota yang saling mengenal (family group). Family group ini biasanya terdiri dari teman-teman sekantor dan pimpinan mereka. Jika dibandingkan dengan kelompok yang anggotanya tidak saling kenal, bekerja dengan family group lebih dapat meningkatkan penrkembangan organisasi (Organization Development/OD).

2.      Permasalahan
Divisi fasilitas di Southwestern University ingin mengembangkan kinerjanya. Divisi ini berisikan staff yang tekun, pekerja keras, dan terdedikasi. Beberapa dari mereka sudah bekerja di sana lebih dari 20 tahun atau memiliki ayah atau paman yang bekerja di sana sebelum mereka. Beberapa pekerja sudah pernah dipromosikan menjadi supervisor. Divisi ini memiliki situasi yang banyak organisasi jumpai yaitu  supervisor yang handal tetapi tidak terlatih dalam hal managerial dan funsional departemen yang tidak saling berkomunikasi kecuali dalam hal pekerjaan.

3.      Metodologi
Subjek
Partisipan dalam pelatihan TMT ini adalah 10 anggota terbaik divisi fasilitas. Tim ini terdiri dari eksekutif wakil presiden dan dua orang seksi direksi. Dua orang lain yang melapor langsung ke eksekutif wakil presiden, lima kepala departemen yang melapor langsung ke seksi direksi dan seorang manager. Sembilan orang partisipan adalah laki-laki dan satu orang partisipan adalah perempuan. Eksekutif wakil presiden relative baru disbanding anggota tim yang lain. Semua anggota bekerja dari posisi bawah dan mendapatkan promosi  hingga menempati posisi yang sekarang kecuali eksekutif wakil presiden.

Prosedur
Pelatihan TMT yang disebutkan dalam artikel ini  menggunakan latihan low rope OMD yang dilakukan diluar kantor. Dua aktivitas utama adalah desser trolley dan maui-to-kuai. Pada desert trolley, kelompok diberikan dua buah papan panjang dan dua utas tali dengan panjang 12kaki. Kelompok difisualisasikan sedang berada di padang pasir yang sangan panas dan mereka harus berjalan tanpa menyentuh tanah. Kelompok harus mencari cara untuk sampai di ujung yang satunya.
Pada maui-to-kuai, kelompok diberikan dua buah mimbar dan dua buah papan dengan panjang yang berbeda. Mereka diminta menyebrang dari satu mimbar ke mimbar lainnya menggunakan dua buah papan yang sudah diberikan

4.     Landasan Teori
Inti dari teori Bion adala dalam setaia grup terdapat 2 grup, grup kerja dan kelompok asumsi dasar.. Kelompok kerja berusaha untuk melakukan tugas dan semua anggota terang-terangan menyadari tujuan, dan partisipasi mereka dalam, kelompok kerja. Kelompok asumsi dasar, sebaliknya, bertindak keluar dari asumsi sadar anggota kelompok. Seringkali terjadi disfungsional dalam asumsi dan perilaku mereka. Perilaku ini mengganggu dalam melaksanakan tugas kelompok kerja. Bion (1959) berpendapat bahwa kelompok kerja sama dengan ego yang sehat dan diidentifikasi dengan 3 asumsi dasar:
1.      Dependensi
2.      Fight-flight
3.      Pairing

5.     Hasil Penelitian
Asumsi dasar yang dideskripsikan oleh bion dapat dilihat. Proses dari valensi ketidaksadaran kolektif, dan kemampuan individu untuk menerima karakteristik yang diproyeksikan orang lain, mempengaruhi dinamika perilaku dalam family group. Individu anggota kelompok diam-diam memproyeksikan asumsi dasar yang mereka pegang tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan mereka ke orang lain di dalam dan di luar kelompok. Pada tingkat kelompok kerja, individu secara sadar berperilaku rasional. Pada tingkat asumsi dasar, individu tidak sadar berkolusi untuk mendukung atau menghambat kinerja tugas. Diagnosis TMT disajikan di atas adalah pada kelompok tingkat-of-analisis, tetapi kekuasaan dan otoritas di analisis tingkat-of-organisasi yang sensitif terhadap dinamika kelompok TMT.

6.     Kesimpulan Penelitian
Pelatihan TMT yang dijelaskan di atas bukanlah pelatihan yang sukses bagi peserta. Hal ini tidak terlalu mengherankan karena organisasi meminta intervensi pelatihan sebelum diagnosis masalah mereka. Ketika berhadapan dengan individu dan kelompok yang kuat dalam organisasi, pelatih dan konsultan harus hati-hati agar dapat lebih banyak menghasilkan sesuatau yang baik daripada yang buruk.
 Konsultan harus sangat rajin saat intervensi di tingkat atas sebuah organisasi sebelum melakukan wawancara di seluruh organisasi yang luas. Hal ini tidak pernah sampai menghabiskan dua tahun usaha OD intensif untuk menyelesaikan masalah yang diciptakan oleh intervensi OD positif. Sedangkan pengalihan keterampilan yang dipelajari dalam program pengembangan manajemen di luar ruangan untuk tempat kerja telah dipertanyakan.
 Latihan luar ruangan dapat menjadi alat diagnostik yang sangat baik untuk konsultan organisasi psychoanalytic informasi. Pengalaman kami adalah bahwa latihan OMD sangat berguna dalam mendiagnosis komunikasi, kekuatan, dan isu-isu kepemimpinan di antara anggota tim disfungsional. Pelatihan organisasi TMT dengan latihan pengalaman luar dapat membuat intervensi kedalaman psikologis yang cukup untuk memobilisasi kekuatan bawah sadar dan memungkinkan untuk diagnosis masalah organisasi yang terkait dengan otoritas, kekuasaan, dan kepemimpinan.

7.     Kelebihan dan Kekurangan
Jurnal ini memberikan deskripsi yang detail mengeanai prosedur pelatihan yang mereka gunakan. Hasil analisis data yang dimasukan kedalam jurnal ini juga membantu dalam memahami hasil penelitian. Akan tetapi tidak dijelaskannya alat ukur dan metode pengambilan data menjadi suatu kekurangan dalam jurnal ini.




Selasa, 07 Oktober 2014

Perencanaan Bisinis Menggunakan Pendekatan 5W1H

           Anda pasti sudah pernah mendengar 5W1H. Biasanya istilah ini digunakan dalam jurnalistik dan kesusastraan. Akan tetapi istilah ini juga dapat digunakan bahkan penting sekali untuk digunakan dalam perencanaan bisnis. Dalam artikel ini saya akan mencoba membuat perencanaan bisnis dengan pendekatan 5W1H.

1.      “What?” Bisnis apa yang akan dibuat?
            Biasanya dalam membuat bisnis seseorang harus melihat peluang dalam pasaran yang akan dimasuki. Akan tetapi menurut saya penting sekali untuk memilih bisnis yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Karena itu saya memilih untuk membuat bisnis penjualan eskrim. Mengapa eskrim? Karena selain sudah dikenal di masyarakat luas eskrim juga dapat dinikmati oleh berbagai macam lapisan masyarakat.

2.      “Who?” Siapa yang menjadi target?
Dalam menjual suatu barang atau jasa kita harus tahu kepada siapa kita jual barang atau jasa kita. Dalam kasus ini pertanyaannya adalah kepada siapa kita akan berjualan eskrim? Menurut saya target penjualan yang tepat untuk produk ini adalah anak-anak. Mengapa anak-anak? Pada umumnya eskrim memiliki rasa manis yang disukai anak-anak. Teksturnya pun lembut dan mudah cair dalam mulut sehingga anak-anak tidak perlu mangunyah dan tidak memakan waktu lama untuk mengkonsumsi eskrim. Sensasi dingin yang ditimbulkan oleh eskrim juga dapat membuat anak-anak lebih segara dan semangat untuk melanjutkan aktifitas.

3.      “Where?” Dimanakah barang tersebut akan dijual?
Menentukan lokasi pemasaran sangatlah penting dalam suatu bisnis. Agar penjualan dapat meningkat, tempat pemasaran dan target penjualan haruslah sesuai. Dalam bisinis ini target penjualan adalah anak-anak. Oleh karena itu tempat penjualan yang baik adalah tempat yang dekat dengan tempat anak-anak berkumpul seperti sekolah.

4.      “When?” Kapankah kita memasarkan barang tersebut?
Waktu pemasaran pun harus disesuaikan dengan tempat dan target pemasaran. Karena tempat pemasarannya adalah sekolah maka waktu berjualan pun pada saat jam sekolah.

5.      “why?” Mengapa kita memilih usaha tersebut?
Untuk memulai bisnis kita juga harus mengetahui mengapa kita memasarkan barang atau jasa tersebut. seperti yang telah disebutkan di atas, eskrim sudah dikenal masyarakat luas dan disukai berbagai macam lapisan masyarakat. Jadi walaupun hanya menargetkan anak-anak sebagai pembeli orang lain seperti orang tua murid yang sedang menunggu anaknya, pedagang, penduduk sekitar, bahkan orang yang kebetulan lewat daerah itu pun dapat membeli barang ini.

6.      “How?” Bagaimana memasarkan produk ini?
Pemasaran paling praktis ialah menggunakan stand. Akan tetapi eskrim bukanlah produk yang mudah dibuat. Untuk membuat eskrim kita membutuhkan alat pembuat eskrim. Alat ini pun cukup berat sehingga tidak dapat dibawa-bawa. Oleh karena itu penjualan eskrim yang paling praktis ialah menggunakan truk. Selain dapat membawa alat pembuat eskrim, truk juga dapat bergerak sehingga setelah jam pulang sekolah kita dapat melanjutkan penjualan eskrim di tempat lain.

Itulah perencanaan bisnis secara garis besar menggunakan pendekatan 5W1H. Perencanaan bisnis yang sebenarnya tidaklah sesimpel dan semudah contoh diatas. PERLU DIINGAT bahwa 5W1H tidak hanya memiliki 6 pertanyaan, tetapi masih banyak pertanyaan yang harus dijawab dari 5W1H saat membuat bisnis anda sendiri.

Sumber
http://www.hidayatjayagiri.net/2013/06/konsep-5w1h-dalam-menjalankan.html
                       


Minggu, 28 September 2014

Analisis Perusahaan

Nama Perusahaan : Nintendo Co. Ltd.
Bidang Penjualan : Game dan elektronik
Asal Perusahaan : Kyoto, Jepang

Siapa yang tak kenal dengan Sonic si landak super cepat, Mario si tukan ledeng dan Pikachu beserta ratusan pokemon lainnya? Ya, mereka adalah karakter dari beberapa game yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan gaming bernama Nintendo. Nintendo Co. Ltd. atau yang biasa kita kenal sebagai Nintendo adalah perusahaan pembuat game dan console game. Produk yang paling dikenal dari perusahaan ini antara lain NES, SNES, GameCube, Game Boy, dan Nintendo ds serta Nintendo Wii.

Awal mula dan sejarah singkat Nintendo Co. Ltd.
Perusahaan yang memiliki jajaran console game ternama dan ratusan game ini pada mulanya bukanlah sebuah perusahaan game elektronik. Pada awalnya Nintendo merupakan sebuah perusahaan pembuat kartu “Hanafuda”, sebuah permainan kartu asal jepang yang pada mulanya hanya dimainkan oleh kalangan bangsawan.
Perusahaan ini didirikan oleh seorang pengusaha asal jepang yang bernama Fusajiro Yamauchi pada tahun 1889 sebagai perusahaan pembuat kartu. Pada tahun 1950 cucunya, Hiroshi Yamauchi menggantikan pimpinan perusahaan ke-2. Pada masa jabatannya Hiroshi Yamauchi melihat batasan pada pasar penjualan kartu sehingga ia mulai memperluas pasar penjualan perisahaan ini.
Setelah bereksperimen di beberapa area bisnis lainnya Nintendo akhirnya meraih sukses penjualannya dalam bidang game dan elektronik setelah rilisnya game Donkey Kong pada tahun 1981. Sukses ini belanjut ke rilisnya game Mario yang akhirnya menjadi maskot perusahaan.
Hingga saat ini Nintendo masih terus menjaga kesuksesannya. Walaupun semakin luasnya pasar membuat Nintendo harus bersaing dengan perusahaan console dan pembuat game besar lainnya yang tak kalah hebat, Nintendo masih berusaha menjaga kesuksesannya dengan meluncurkan berbagai macam game dan console yang memiliki ciri khas ala Nintendo.

Pemimpin perusahaan dan analisis management
1.      Fusajiro Yamauchi (1889-1929)
Selain mendirikan perusahaan pembuat kartu, Fusajiro Yamauchi juga mempopulerkan kembali permainan kartu hanafuda yang pada zaman itu sudah tidak popular lagi. Ia mempopulerkan permainan kartu ini dengan inovasinya yaitu mebuat kartu hanafuda dengan gambar manual (gambar tangan). Hal ini juga memunculkan banyak perusahaan kartu lain dan memperluas pasar penjualan permainan kartu.

2.      Sekiryo Yamauchi (1929-1949)
Tidak banyak inovasi yang dilakukan oleh Sekiryo Yamauchi pada masa jabatannya. Ia menjaga kestabilan perusahaan ini hingga masa jabatannya berakhir.

3.      Hiroshi Yamauchi (1949-2002)
Kesuksesan awal dari perusahaan Nintendo berada pada masa jabatan Hiroshi Yamauchi. Selain terus mencoba dan mengembangkan hal baru ia juga memperluas pasar penjualan perusahaan ini. Ia pandai memprediksi permintaan pasar dan menggunakan prediksi ini untuk penjualan perusahaan. Hasilnya, perusahaan ini berhasil meraih sukses pada bidang game dan elektronik. Console pertama dari Nintendo juga merupakan salah satu buah pemikiran dari Hiroshi Yamauchi.

4.      Satoru Iwata (2002-sekarang)
Pada masa jabatan Satoru Iwata, Nintendo banyak mengalami perkembangan pada consolenya. Selain membuat console game yang unik, Nintendo juga memanfaatkan berbagai macam teknologi sehingga consolenya memiliki beberapa fitur menarik yang hanya dimiliki oleh console dari perusahaan ini.



Daftar Pustaka
http://classicgames.about.com/od/classicvideogames101/p/FusajiroYamauch.htm
nintendo.wikia.com/wiki/Fusajiro_Yamauchi
nintendo.wikia.com/wiki/Sekiryo_Yamauchi
nintendo.wikia.com/wiki/Hiroshi_Yamauchi
nintendo.wikia.com/wiki/Satoru_Iwata


Semester 5: Psikologi Managemen

sudah masuk semester 5~ tema softskill semester ini Psikologi managemen jadi selama satu semester ini (kurang lebih 5-6 bulan) postingan di blog ini banyak berhubungan dengan managemen... semoga bermanfaat bagi para pembaca yaaa~

Jumat, 30 Mei 2014

Konsep Penyesuaian Diri

Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai adaptasi dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa bertahan dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian diri dipengaruhi beberapa faktor seperti hereditas dan lingkungan. Kedua faktor ini sangat berpengruh kepada proses penyesuaian diri seseorang.

Konsep Penyesuaian Diri yang Sehat
            Individu yang sehat cenderung memiliki pandangan positif terhadap dirinya. Pandangan positif ini juga mempengaruhi cara individu tersebut mangatasi masalahnya. Penyesuaian diri yang sehat bisa juga disebut penyesuaian diri yang positif. Penyesuaian diri ini ditandai dengan:
·         Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional,
·         Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis,
·         Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi,
·         Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri,
·         Mampu dalam belajar,
·         Menghargai pengalaman,
·         Bersikap realistik dan objektif.

Individu yang psehat secara mental atau positif memperlihatkan bentuk penyesuaian positif seperti:
·         Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung,
·         Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan),
·         Penyesuaian dengan trial and error atau coba-coba,
·         Penyesuaian dengan substansi (mencari pengganti),
·         Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri,
·         Penyesuaian dengan belajar,
·         Penyesuaian dengan inhibis dan pengendalian diri,
·         Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat.


Penyesuaian Diri yang Salah
Ada juga individu yang memiliki pandangan negative terhadap dirinya. Individu tersebut cenderung lari dari masalah mereka dan tidak pernah menyelesaikan masalah tersebut. Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah, yaitu:

1.      Reaksi Bertahan
Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah-olah tidak menghadapi kegagalan, ia selalu berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan. Bentuk khusus reaksi ini antara lain: Rasionalisasi, Represi, Proyeksi, Reaksi menyerang

2.      Reaksi Melarikan Diri
Reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalan, reaksinya tampak dalam tingkah laku sebagai berikut : berfantasi yaitu memuaskan keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk angan-angan (seolah-olah sudah tercapai), banyak tidur, minum-minuman keras, bunuh diri, menjadi pecandu ganja, narkotika dan regresi, yaitu kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan tingkat perkembangan yang lebih awal (misal orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti anak kecil).




Mulyani, S. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Poerwati, E., dan Nurwidodo. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Hartono, A., dan Sunanro. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.


Sabtu, 26 April 2014

Stress


Stress adalah keadaan dimana pikiran kita berada dibawah tekanan. Menurut Hans Selye mendefinisikan stress sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dialami individu. Penyebab stress dapat bermacam-macam, mulai dari suara bising, orang yang menyebalkan, perasaan tegang dan takut, dan masih banyak lagi. Penyebab-penyebab stress ini disebut stressor. Semakin banyak stressor yang kita alami semakin kita merasa stress.
Stress merupakan proses respon tubuh yang normal terhadap keadaan yang membuat individu merasa terancam. Ketika tubuh bekerja dengan baik, stress dapat membantu individu menjadi lebih focus, energik dan waspada. Dalam keadaan darurat, stress dapat memberikan energy tambahan untuk mempertahankan diri. Sebagai contoh, ketika anda dikejar oleh sesuatu yang berbahaya seperti anjing galak atau penjahat, anda akan berlari lebih cepat dan lebih lama dari kondisi normal.
Dalam beberapa kondisi stress tidak lagi menjadi pendorong melainkan dapat menyebabkan beberapa gangguan pada kesehatan dan psikologis. Hans Selye telah melakukan berbagai penelitian kepada beberapa hewan percobaan yang diberikan stressor yang berbeda-beda (Cahaya yang sangat terang, suara yang bising, suhu yang terlalu dingin dan terlalu panas). Semua hewan percobaan memperlihatkan tanda-tanda yang sama, seperti pembesaran kelenjar adrenal, pengecilan jaringan lymphoid dan melambatnya system pencernaan.
Ia lalu memperlihatkan bahwa stress yang menumpuk menyebabkan hewan-hewan tersebut menderita penyakit yang sama seperti manusia. Penyakit tersebut antara lain serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan rheumatoid arthritis.

Coping stress
                        Coping stress merupakan cara individu mengatasi stress yang dialaminya. Ada dua macam coping stress, yaitu Eustress (coping stress secara positif) dan Distress (coping stress secara negative). Kita memiliki cara mengatasi stress yang berbeda-beda dan tidak semua strategi mengatasi stress sama bagi tiap individu. sebagai contoh respons stress yang negative dapat menambah beban stress yang diterima. Teteapi, respons stress yang positif dapan menenangkan pikiran dan membuat pikiran lebih jernih. Tidak semua respons dapat menyelesaikan masalah, jadi kita harus menggunakan respons yang tepat untuk mengatasi stress yang kita alami.
Beberapa contoh Eustress antara lain:
·         Mendengarkan music
·         Bermain dengan hewan peliharaan
·         Tertawa atau menangis
·         Pergi bersama teman
·         Dan lain-lain   
Beberapa contoh distress antara lain:
·         Menyalahkan diri sendiri
·         Mengebut di jalanan
·         Marah
·         Menjadi agresif
·         Dan lain-lain
Semua respons stress memiliki keterbatasan, seperti:
·         Tidak dapat dilakukan terus-menerus
·         Tidak dapat menghilangkan efek stress yang berat/fatal
·         Terkadang menimbulkan stress yang baru
·         Dapat tidak menjadi efektif karena terlalu sering digunakan
           
Teori Kepribadian Sehat
Dalam jiwa yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Dan dalam jiwa yang kuat terdapat kepribadian yang sehat. Beberapa tokkoh telah mengemukakan pendapatnya tentang kepribadian yang sehat. Diantaranya adalah Gordon Alport dan Carl Rogers.

Gordon Alport
pandangan allport mengenai kemanusiaan cenderung lebih teologi daripada masa kausalitas.kepribadian,sampai pada taraf tertentu,di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu,tetapi perilaku yang membuat kita “manusia” adalah yang di motivasi oleh ekspetasi kita mengenai masa depan.dengan perkataan lain,kita adalah pribadi yang sehat sampai pada taraf ketika kita membuat dan mencari tujuan serta aspirasi untuk masa depan.setiap orang berbeda dari yang lain bukan karena mempunyai dorongan dasar yang berbeda, tetapi karena mempunyai tujuan dan intense yang dibangun sendiri.
 Pertumbuhan kepribadian selalu terjadi di dalam suatu lingkungan sosial,tetapi allport hanya menempatkan penempatan yang tidak terlalu besar pada faktor sosial.ia menyadari pentingnya pengaruh lingkungan dalam membantu pembentukan kepribadian,tetapi ia menekankan bahwa kepribadian mempunyai kehidupan sendiri.budaya atau kultur dapat mempengaruhi bahasa,moral,nilai,gaya kita,dan lain-lain.tetapi cara kita bereaksi terhadap dorongan-dorongan kultural bergantung kepada kepribadian kita yang unik dan motivasi dasar kita.
Jadi kesimpulannya,allport memiliki pandangan yang optimistik mengnai kemanusiaan,dengan mempertahankan pendapat bahwa manusia mempunyai setidaknya kebebasan yang terbatas.manusia berorientasi terhadap tujuannya,proaktif,dan termotivasi oleh beragam pendorong,yang kebanyakan berada di dalam ranah kesadaran.pengalaman awal masa kanak-kanak mempunyai kepentingan yang relatif minor dan hanya signifikan sampai pada taraf ketika mereka ada dalam masa sekarang.perbedaan maupun persamaan manusia sangat penting,tetapi perbedaan individu dan keunikan mendapatkan penekanan yang lebih besar dalam psikologi allport.

Carl Rogers
Menurut Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi ”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya. 
1. Perkembangan Kepribadian “ Self ”
Self adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.

2. Peranan Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Peranan positif Regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive Regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive Regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) danunconditional positive regard (tak bersyarat).

3. Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being) : 
a.       Keterbukaan pada pengalaman 
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatif.

b.    Kehidupan Eksistensial 
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.

c.    Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.

d.    Perasaan Bebas 
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.

e.    Kreativitas 
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.


Daftar Pustaka
Collin, Catherine. Nigel Benson, Joannah Ginsburg, Voula Grand, Merrin Lazyan, Marcus Weeks. (2011). The Psichology Book. Great Britain, DK Publishing.

http://bkpemula.wordpress.com/2011/12/12/teori-kepribadian-rogers/

Sabtu, 29 Maret 2014

Kesehatan Mental

Konsep Kesehatan Mental
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kesehatan mental. Tetapi sebelum itu kita harus mengerti arti dari sehat dan konsep tentang kesehatan. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dapat diambil kesimpulan bahwa sehat tidak hanya berfokus pada jasmani tetapi juga mental.

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Setelah mengerti arti dari kesehatan maka kita dapat mengerti apa itu kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan keadaan dimana mental berada pada keadaan yang seharusnya. Perkembangan kesehatan mental berawal dari ratusan tahun yang lalu dimana orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental.
Secara garis besar, perkembangan kesehatan mental diawali di zaman Renaissesus. Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Lalu perkembangan kesehatan mental berlanjut ke era pra ilmiah. Pada era ini muncul aliran naturalism, suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Pada era modern, perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the Mental Hygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Secara hukum, gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani The National Mental Health Act., yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
Bebarap tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi:
1.      Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan. 
2.      Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya. 
3.      Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental. 
4.      Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health Organization.

Teori-teori Kesehatan Mental

1.       Aliran Psikoanalisa
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis. Menurut Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal atau menyimpang.
Sumbangan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari. Bagi Freud, kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.  
Dalam psikologi Freudian, ketiga tingkat kehidupan mental ini dipahami, baik sebagai proses maupun lokasi. Tentu saja, keberadaan lokasi dari ketiga tingkat tersebut bersifat hipotesis dan tidak nyata ada di dalam tubuh. Sekalipun demikian, ketika membahas alam tidak sadar, Freud melihatnya sebagai suatu alam tidak sadar sekaligus proses terjadi tanpa disadari.

2.      Aliran Behavioristik
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan. Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
·         Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap diri individu
·         Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif à dikontrol dengan seksama dalam eksperimen laboratorium
Manusia dianalogikan atau dianggap sebagai tikus pintar yang mempelajari labirin kehidupan. Behavioristik memiliki pandangan tentang kehendak bebas yaitu perilaku yang ditentukan oleh lingkungan.

3.      Aliran Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1)    Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
2)    Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security needs)
3)    Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4)    Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
5)    Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusian. Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
a)    Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b)    Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
c)    Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d)    Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988).

Daftar Pustaka



Kamis, 06 Februari 2014

Fenomena Plagiat Dalam Internet

            Pernahkah anda mendengar kata plagiat? Plagiat merupakan tindakan meniru hasil karya orang lain. Fenomena plagiat ini sudah ada sejak dulu sekali. Biasanya plagiarism ini terjadi dalam bidang seni. Tetapi pada jaman modern ini apapun dapat diplagiat oleh orang lain. Mulai dari lagu, produk barang jadi, barang elektronik, software dan masih banyak lagi.
             Dalam internet sendiri biasanya yang menjadi target plagiarism adalah artikel. Memplagiat artikel memang mudah sekali. Selain tidak dilindungi hak cipta, artikel dalam internet juga mudah sekali untuk di copy. Anda hanya butuh memblok artikel tersebut dan mengkopinya kedalam artikel anda.
 Efek dari plagiat itu sendiri sangat banyak. Mulai dari muculnya banyak artikel yang isisnya sama, membuat suatu artikel dipertanyakan keabsahannya, hingga hilangnya daya kreatifitas pada diri seseorang. Selain itu penulis artikel juga akan merasa dirugikan karena hasil tulisannya dipergunakan seenaknya oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Karena itu mulailah menulis artikel yang lebih berbobot dan tidak diragukan keabsahannya. Mulailah dengan mencari materi dari berbagai sumber. Pahamilah materi tersebut dan tulis kembali dalam bahasa penulisan anda. Jangan mengcopy-paste karena gaya bahasa tiap orang berbeda. Tuliskanlah sumber artikel anda agar artikel anda dapat lebih dipercaya oleh pembaca.

                        

Etika Dalam Memposting

Kalian pasti sering membaca artikel di blog maupun di website. Dan hampir di setiap bagian bawah artikel terdapat kolom comment dimana kalian bisa melihat dan memposting komentar kalian tentang artikel tersebut. Pernahkah kalian merasa tersinggung setelah membaca artikel atau komentar orang terhadap artikel tersebut? kalau belum pernah kalian pasti pernah melihat ada beberapa user yang cekcok beradu argument pada kolom comment tersebut.
            Mengapa bisa demikian? Manusia diciptakan berbeda-beda, baik fisik maupun mental. Perbedaan tersebut terkadang menjadi kekurangan dalam berinteraksi, apalagi dalam interaksi yang tidak bertatap muka secara langsung seperti di internet. Karena itulah dalam memposting artikel atau komentar di internet kita harus memperhatikan etika dalam memposting.
 Etika ini merupakan aturan yang tidak baku. Tidak ada hal-hal tertulis mengenai etika ini. Tetapi etika dalam memposting ini kurang lebih sama seperti etika dalam berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi pada artikel saya kali ini saya akan meberitahukan beberapa hal penting yang menurut saya harus di perhatikan dalam memposting suatu artikel atau komentar.

1.      Tata bahasa
Sebisa mungkin gunakan tata bahasa yang baik dan benar. Penggunaan tata bahasa yang salah dapat menimbulkan kesan ambigu pada artikel atau komentar anda. Tidak perlu baku, yang penting dapat dimengerti oleh pembaca lainnya.

2.      Bahasa
Gunakanlah bahasa yang universal, dalam artian jika anda sedang berada dalam forum luar negeri, gunakan lah bahasa inggris karena dimengerti oleh semua orang. Jangan gunakan bahasa yang mungkin tidak dimengerti oleh orang lain apalagi anda menggunkan bahasa daerah… JANGAN!!! Karena tidak akan dimengerti oleh orang-orang di forum tersebut. gunakanlah bahasa yang sesuai dengan  forum tersebut

3.      Sara
Tidak semua orang memiliki suku dan agama yang sama dengan kita. Jadi sebisa mungkin buat artikel dan komentar anda senetral mungkin. Jika harus menyinggung suku atau agama tertentu sebisa mungkin tidak menggunakan kata-kata atau menunjukan niat yang provokatif.

4.      Pokok bahasan
Sebisa mungkin artikel yang anda posting sesuai dengan tema website dan sesuaikan komentar anda dengan artikel yang anda komentari. Jangan sampai melenceng dari pokok pembahasan. Anda tentu tidak ingin merasa dikomentari dan dihakimi sebagai orang bodoh atau pengganggu karena apa yang anda sampaikan melenceng dari pokok bahasan bukan???


Jadi perhatikanlah artikel dan komentar yang anda posting. Jangan sampai menimbulkan pertikaian yang tidak penting dan tidak diperlukan. Mungkin hanya sekian yang dapat saya bahas dan mungkin ada banyak hal lagi yang harus kita perhatikan dalam memposting tetapi luput dari perhatian saya. Pesan saya, bijaklah dalam memposting. 

Jumat, 17 Januari 2014

Interaksi Individu dan internet

            Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang interaksi internet dan individu dari tinjauan psikologis. Secara garis besar saya akan membahas 2 aspek yaitu sosial dan individu. mengapa? Karena manusia merupakan makhluk sosial dimana setiap individu pasti akan berinteraksi dengan individu lainnya. Selain itu internet telah berkembang luas hingga dipergunakan oleh masyarakat luas.
            Seperti yang kita tahu internet telah dipergunakan dalam berbagai bidang. Dan yang paling sering digunakan adalah media sosial. Media sosial ini merupakan salah satu alasan mengapa orang-orang sering sekali menggunakan internet bahkan sampai ketergantungan. Media sosial ini merupakan salah satu sarana untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang kita kenal baik itu teman masa kecil hingga keluarga dan sanak saudara yang jauh.
Selain itu media sosial juga sering sekali menjadi sarana untuk mengemukakan pendapat atau perasaan. Hal ini dikarenakan pendapat atau perasaan yang sedang kita rasakan dapat langsung menyebar luas. Berbeda dengan mengemukakan pendapat atau perasaan secara langsung yang biasanya membuat kita takut atau ragu-ragu untuk menyampaikannya.
Dapat dilihat bahwa manusia pada zaman sekarang lebih berani untuk mengemukakan pendapat di dunia maya. Hal ini dikarenakan adanya rasa “takut salah” yang membuat orang-orang ragu mengemukakan pendapatnya. Selain itu juga dikarenakan tidak perlu bertatap muka secara langsung dengan lawan bicara membuat para pengguna internet dapat secara bebas mengekspresikan isi hatinya tan takut atau tanpa peduli akan menyakiti lawan bicaranya. Hal ini dapat menimbulkan fenomena deindividualisasi, dimana orang-orang menjadi pemberani saat berada dalam kerumunan tetapi akan menjadi pengecut saat sendirian, contohnya para pelajar yang senang sekali tawuran.
Selain deindividualisasi masih ada lagi hal lain yang dapat terjadi pada individu akibat interaksi dengan internet secara terus menerus seperti nomophobia. Nomophobia merupakan salah satu efek samping dari pesatnya perkembangan teknologi. No mobile phone phobia atau lebih dikenal dengan nomophobia merupakan perasaan takut yang berlebihan saat tidak berhubungan dengan handphone.
Lalu apa hubungannya dengan perkembangan internet? Internet mualai marak digunakan oleh masyarakat. Karena itu internet yang pada mulanya hanya bisa diakses melalui sambungan kabel telepon sekarang sudah berkembang hingga kita dapat mengakses internet tanpa kabel (wireless). Dan sarana yang paling mudah digunakan untuk mengakses internet tersubut secara wireless adalah handphone.
Jadi kurang-kurangi lah penggunaan internet anda. Gunakan lah internet hanya untuk kebutuhan yang penting. Jika anda pengguna media sosial, gunakanlah media sosial tersebut untuk berhubungan dengan teman yang tidak dapat anda jumpai dan sering-sering lah mengobrol dan berdebat (hal-hal yang positif) dengan teman anda agar anda memiliki keahlian bersosialisasi yang tinggi dan terhindar dari pelarian diri ke sosial media.