Konsep Kesehatan Mental
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas
tentang kesehatan mental. Tetapi sebelum itu kita harus mengerti arti dari
sehat dan konsep tentang kesehatan. Sehat menurut WHO adalah suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan. Dapat diambil
kesimpulan bahwa sehat tidak hanya berfokus pada jasmani tetapi juga mental.
Sejarah Perkembangan Kesehatan
Mental
Setelah mengerti arti dari kesehatan maka kita
dapat mengerti apa itu kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan keadaan
dimana mental berada pada keadaan yang seharusnya. Perkembangan kesehatan
mental berawal dari ratusan tahun yang lalu dimana orang menduga bahwa penyebab
penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh
karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di
bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan
kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan
dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di
Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang
berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit
mental.
Secara garis besar, perkembangan kesehatan
mental diawali di zaman Renaissesus. Pada zaman ini di beberapa negara Eropa,
para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan
bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Lalu perkembangan kesehatan mental
berlanjut ke era pra ilmiah. Pada era ini muncul aliran naturalism, suatu
aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam.
Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai
penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan
menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat
roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter
Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial
yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala
Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat
ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun
atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar
rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi
menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Pada era modern, perubahan
luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat
berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783.
Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit
Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang
gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang
penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien
dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan
suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita
gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara
berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan
dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun
1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan
gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers
(1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of
the Mental Hygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam
bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat
manusiawi.
Secara hukum,
gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli
1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani The National
Mental Health Act., yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk
meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
Bebarap tujuan
yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi:
1.
Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga
masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen,
penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2.
Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta
yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para
peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil
penelitiannya.
3.
Memberikan latihan terhadap para personel
tentang kesehatan mental.
4.
Mengembangkan dan membantu negara dalam
menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para
pengidap gangguan mental.
Pada tahun
1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan
berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene
ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari
seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini
dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The
World Health Organization.
Teori-teori Kesehatan Mental
1.
Aliran Psikoanalisa
Sigmund Freud
(1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis. Menurut Freud pikiran-pikiran yang
direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal atau
menyimpang.
Sumbangan
terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak
sadar dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama
yang belum atau tidak mereka sadari. Bagi Freud, kehidupan mental terbagi
menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar
terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
Dalam psikologi
Freudian, ketiga tingkat kehidupan mental ini dipahami, baik sebagai proses
maupun lokasi. Tentu saja, keberadaan lokasi dari ketiga tingkat tersebut
bersifat hipotesis dan tidak nyata ada di dalam tubuh. Sekalipun demikian,
ketika membahas alam tidak sadar, Freud melihatnya sebagai suatu alam
tidak sadar sekaligus proses terjadi tanpa disadari.
2.
Aliran Behavioristik
Behaviorisme
atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam
psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme —
termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai
perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan
secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak
hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus
memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang
dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati
secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori
behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan
kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku
manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan.
Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
·
Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh kausal
lingkungan terhadap diri individu
·
Pemahaman terhadap manusia harus dibangun
berdasarkan riset ilmiah objektif à dikontrol dengan seksama dalam eksperimen
laboratorium
Manusia
dianalogikan atau dianggap sebagai tikus pintar yang mempelajari labirin
kehidupan. Behavioristik memiliki pandangan tentang kehendak bebas yaitu
perilaku yang ditentukan oleh lingkungan.
3.
Aliran Humanistik
Abraham Maslow
(1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan
ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan
memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik
mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh
Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia.
Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang
menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah
makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya
sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi
terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation
and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat
lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
2)
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security needs)
3)
Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4)
Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
5)
Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
Menurut Maslow
psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada
masalah-masalah kemanusian. Ada empat ciri psikologi yang berorientasi
humanistik, yaitu:
a)
Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya
berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b)
Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,
aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
c)
Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan
dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d)
Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan
martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada
setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988).
Daftar
Pustaka