Stress adalah keadaan dimana pikiran kita
berada dibawah tekanan. Menurut Hans Selye mendefinisikan stress
sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dialami
individu. Penyebab stress
dapat bermacam-macam, mulai dari suara bising, orang yang menyebalkan, perasaan
tegang dan takut, dan masih banyak lagi. Penyebab-penyebab stress ini disebut stressor. Semakin banyak stressor yang
kita alami semakin kita merasa stress.
Stress merupakan proses respon tubuh yang
normal terhadap keadaan yang membuat individu merasa terancam. Ketika tubuh
bekerja dengan baik, stress dapat membantu individu menjadi lebih focus,
energik dan waspada. Dalam keadaan darurat, stress dapat memberikan energy tambahan
untuk mempertahankan diri. Sebagai contoh, ketika anda dikejar oleh sesuatu
yang berbahaya seperti anjing galak atau penjahat, anda akan berlari lebih
cepat dan lebih lama dari kondisi normal.
Dalam beberapa kondisi stress tidak
lagi menjadi pendorong melainkan dapat menyebabkan beberapa gangguan pada
kesehatan dan psikologis. Hans Selye telah melakukan berbagai penelitian kepada
beberapa hewan percobaan yang diberikan stressor yang berbeda-beda (Cahaya yang
sangat terang, suara yang bising, suhu yang terlalu dingin dan terlalu panas). Semua
hewan percobaan memperlihatkan tanda-tanda yang sama, seperti pembesaran
kelenjar adrenal, pengecilan jaringan lymphoid dan melambatnya system pencernaan.
Ia lalu memperlihatkan bahwa stress
yang menumpuk menyebabkan hewan-hewan tersebut menderita penyakit yang sama
seperti manusia. Penyakit tersebut antara lain serangan jantung, stroke, gagal
ginjal dan rheumatoid arthritis.
Coping
stress
Coping stress merupakan cara individu mengatasi stress yang
dialaminya. Ada dua macam coping stress, yaitu Eustress (coping stress secara positif) dan Distress (coping stress secara negative). Kita memiliki cara
mengatasi stress yang berbeda-beda dan tidak semua strategi mengatasi stress
sama bagi tiap individu. sebagai contoh respons stress yang negative dapat
menambah beban stress yang diterima. Teteapi, respons stress yang positif dapan
menenangkan pikiran dan membuat pikiran lebih jernih. Tidak semua respons dapat
menyelesaikan masalah, jadi kita harus menggunakan respons yang tepat untuk
mengatasi stress yang kita alami.
Beberapa contoh
Eustress antara lain:
·
Mendengarkan music
·
Bermain dengan hewan peliharaan
·
Tertawa atau menangis
·
Pergi bersama teman
·
Dan lain-lain
Beberapa contoh
distress antara lain:
·
Menyalahkan diri sendiri
·
Mengebut di jalanan
·
Marah
·
Menjadi agresif
·
Dan lain-lain
Semua respons
stress memiliki keterbatasan, seperti:
·
Tidak dapat dilakukan terus-menerus
·
Tidak dapat menghilangkan efek stress yang
berat/fatal
·
Terkadang menimbulkan stress yang baru
·
Dapat tidak menjadi efektif karena terlalu
sering digunakan
Teori
Kepribadian Sehat
Dalam jiwa yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Dan
dalam jiwa yang kuat terdapat kepribadian yang sehat. Beberapa tokkoh telah
mengemukakan pendapatnya tentang kepribadian yang sehat. Diantaranya adalah
Gordon Alport dan Carl Rogers.
Gordon Alport
pandangan allport mengenai
kemanusiaan cenderung lebih teologi daripada masa kausalitas.kepribadian,sampai
pada taraf tertentu,di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu,tetapi perilaku yang
membuat kita “manusia” adalah yang di motivasi oleh ekspetasi kita mengenai
masa depan.dengan perkataan lain,kita adalah pribadi yang sehat sampai pada
taraf ketika kita membuat dan mencari tujuan serta aspirasi untuk masa
depan.setiap orang berbeda dari yang lain bukan karena mempunyai dorongan dasar
yang berbeda, tetapi karena
mempunyai tujuan dan intense yang dibangun sendiri.
Pertumbuhan
kepribadian selalu terjadi di dalam suatu lingkungan sosial,tetapi allport
hanya menempatkan penempatan yang tidak terlalu besar pada faktor sosial.ia
menyadari pentingnya pengaruh lingkungan dalam membantu pembentukan
kepribadian,tetapi ia menekankan bahwa kepribadian mempunyai kehidupan
sendiri.budaya atau kultur dapat mempengaruhi bahasa,moral,nilai,gaya kita,dan
lain-lain.tetapi cara kita bereaksi terhadap dorongan-dorongan kultural
bergantung kepada kepribadian kita yang unik dan motivasi dasar kita.
Jadi kesimpulannya,allport
memiliki pandangan yang optimistik mengnai kemanusiaan,dengan mempertahankan pendapat
bahwa manusia mempunyai setidaknya kebebasan yang terbatas.manusia berorientasi
terhadap tujuannya,proaktif,dan termotivasi oleh beragam pendorong,yang
kebanyakan berada di dalam ranah kesadaran.pengalaman awal masa kanak-kanak
mempunyai kepentingan yang relatif minor dan hanya signifikan sampai pada taraf
ketika mereka ada dalam masa sekarang.perbedaan maupun persamaan manusia sangat
penting,tetapi perbedaan individu dan keunikan mendapatkan penekanan yang lebih
besar dalam psikologi allport.
Carl Rogers
Menurut Rogers pribadi yang sehat
adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara
mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa.
Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat
memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi
”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi dibalik topeng atau
berpura-pura menjadi sesuatu yang
bukan dirinya.
1. Perkembangan Kepribadian “ Self ”
Self adalah apa yang manusia
rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan
relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality
self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada
diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara
persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan
realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan
ideal self tidak terlalu jauh.
2. Peranan Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu
2. Peranan Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Peranan positif Regard adalah
sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia;
setiap anak terdorong untuk mencari positive Regard. Setiap manusia memiliki
kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan
cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive Regard, yang
terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat)
danunconditional positive regard (tak bersyarat).
3. Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
3. Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Lima sifat khas orang yang
berfungsi sepenuhnya (fully human being) :
a. Keterbukaan
pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima
semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan
demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun
negatif.
b. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka
terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan
selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman
selanjutnya.
c. Kepercayaan terhadap organisme orang
sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri
terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut
apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat
mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu
pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara
alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan
berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan
tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga
ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu
melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada
organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas
dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh,
dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka
ragam di sekitarnya.
Daftar Pustaka
Collin, Catherine. Nigel Benson, Joannah Ginsburg, Voula Grand, Merrin
Lazyan, Marcus Weeks. (2011). The Psichology
Book. Great Britain, DK Publishing.
http://bkpemula.wordpress.com/2011/12/12/teori-kepribadian-rogers/