Sabtu, 26 April 2014

Stress


Stress adalah keadaan dimana pikiran kita berada dibawah tekanan. Menurut Hans Selye mendefinisikan stress sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dialami individu. Penyebab stress dapat bermacam-macam, mulai dari suara bising, orang yang menyebalkan, perasaan tegang dan takut, dan masih banyak lagi. Penyebab-penyebab stress ini disebut stressor. Semakin banyak stressor yang kita alami semakin kita merasa stress.
Stress merupakan proses respon tubuh yang normal terhadap keadaan yang membuat individu merasa terancam. Ketika tubuh bekerja dengan baik, stress dapat membantu individu menjadi lebih focus, energik dan waspada. Dalam keadaan darurat, stress dapat memberikan energy tambahan untuk mempertahankan diri. Sebagai contoh, ketika anda dikejar oleh sesuatu yang berbahaya seperti anjing galak atau penjahat, anda akan berlari lebih cepat dan lebih lama dari kondisi normal.
Dalam beberapa kondisi stress tidak lagi menjadi pendorong melainkan dapat menyebabkan beberapa gangguan pada kesehatan dan psikologis. Hans Selye telah melakukan berbagai penelitian kepada beberapa hewan percobaan yang diberikan stressor yang berbeda-beda (Cahaya yang sangat terang, suara yang bising, suhu yang terlalu dingin dan terlalu panas). Semua hewan percobaan memperlihatkan tanda-tanda yang sama, seperti pembesaran kelenjar adrenal, pengecilan jaringan lymphoid dan melambatnya system pencernaan.
Ia lalu memperlihatkan bahwa stress yang menumpuk menyebabkan hewan-hewan tersebut menderita penyakit yang sama seperti manusia. Penyakit tersebut antara lain serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan rheumatoid arthritis.

Coping stress
                        Coping stress merupakan cara individu mengatasi stress yang dialaminya. Ada dua macam coping stress, yaitu Eustress (coping stress secara positif) dan Distress (coping stress secara negative). Kita memiliki cara mengatasi stress yang berbeda-beda dan tidak semua strategi mengatasi stress sama bagi tiap individu. sebagai contoh respons stress yang negative dapat menambah beban stress yang diterima. Teteapi, respons stress yang positif dapan menenangkan pikiran dan membuat pikiran lebih jernih. Tidak semua respons dapat menyelesaikan masalah, jadi kita harus menggunakan respons yang tepat untuk mengatasi stress yang kita alami.
Beberapa contoh Eustress antara lain:
·         Mendengarkan music
·         Bermain dengan hewan peliharaan
·         Tertawa atau menangis
·         Pergi bersama teman
·         Dan lain-lain   
Beberapa contoh distress antara lain:
·         Menyalahkan diri sendiri
·         Mengebut di jalanan
·         Marah
·         Menjadi agresif
·         Dan lain-lain
Semua respons stress memiliki keterbatasan, seperti:
·         Tidak dapat dilakukan terus-menerus
·         Tidak dapat menghilangkan efek stress yang berat/fatal
·         Terkadang menimbulkan stress yang baru
·         Dapat tidak menjadi efektif karena terlalu sering digunakan
           
Teori Kepribadian Sehat
Dalam jiwa yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Dan dalam jiwa yang kuat terdapat kepribadian yang sehat. Beberapa tokkoh telah mengemukakan pendapatnya tentang kepribadian yang sehat. Diantaranya adalah Gordon Alport dan Carl Rogers.

Gordon Alport
pandangan allport mengenai kemanusiaan cenderung lebih teologi daripada masa kausalitas.kepribadian,sampai pada taraf tertentu,di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu,tetapi perilaku yang membuat kita “manusia” adalah yang di motivasi oleh ekspetasi kita mengenai masa depan.dengan perkataan lain,kita adalah pribadi yang sehat sampai pada taraf ketika kita membuat dan mencari tujuan serta aspirasi untuk masa depan.setiap orang berbeda dari yang lain bukan karena mempunyai dorongan dasar yang berbeda, tetapi karena mempunyai tujuan dan intense yang dibangun sendiri.
 Pertumbuhan kepribadian selalu terjadi di dalam suatu lingkungan sosial,tetapi allport hanya menempatkan penempatan yang tidak terlalu besar pada faktor sosial.ia menyadari pentingnya pengaruh lingkungan dalam membantu pembentukan kepribadian,tetapi ia menekankan bahwa kepribadian mempunyai kehidupan sendiri.budaya atau kultur dapat mempengaruhi bahasa,moral,nilai,gaya kita,dan lain-lain.tetapi cara kita bereaksi terhadap dorongan-dorongan kultural bergantung kepada kepribadian kita yang unik dan motivasi dasar kita.
Jadi kesimpulannya,allport memiliki pandangan yang optimistik mengnai kemanusiaan,dengan mempertahankan pendapat bahwa manusia mempunyai setidaknya kebebasan yang terbatas.manusia berorientasi terhadap tujuannya,proaktif,dan termotivasi oleh beragam pendorong,yang kebanyakan berada di dalam ranah kesadaran.pengalaman awal masa kanak-kanak mempunyai kepentingan yang relatif minor dan hanya signifikan sampai pada taraf ketika mereka ada dalam masa sekarang.perbedaan maupun persamaan manusia sangat penting,tetapi perbedaan individu dan keunikan mendapatkan penekanan yang lebih besar dalam psikologi allport.

Carl Rogers
Menurut Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi ”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya. 
1. Perkembangan Kepribadian “ Self ”
Self adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.

2. Peranan Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Peranan positif Regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive Regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive Regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) danunconditional positive regard (tak bersyarat).

3. Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being) : 
a.       Keterbukaan pada pengalaman 
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatif.

b.    Kehidupan Eksistensial 
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.

c.    Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.

d.    Perasaan Bebas 
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.

e.    Kreativitas 
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.


Daftar Pustaka
Collin, Catherine. Nigel Benson, Joannah Ginsburg, Voula Grand, Merrin Lazyan, Marcus Weeks. (2011). The Psichology Book. Great Britain, DK Publishing.

http://bkpemula.wordpress.com/2011/12/12/teori-kepribadian-rogers/