Selasa, 13 Januari 2015

Control Dalam Manajemen

Control merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen. Suatu kelompok atau organisasi terdiri dari berbagai macam orang yang memiliki kondisi masing-masing. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kinerja perorangan maupun target kelompok organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan control oleh pihak manajemen.
Menurut konsep modern kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan konsep awal pengendalian hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif.

Control menurut para tokoh
EFL Breach berpendapat bahwa pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang telah ditentukan yang terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk memastikan kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan.
Harold Koontz menyatakan bahwa pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.
Menurut Robert J. Mockler, kontrol manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan, rencana, atau tujuan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara perencanaan dan pengendalian. Perencanaan adalah suatu proses dimana tujuan organisasi dan metode untuk mencapai tujuan ditetapkan dan pengendalian adalah proses yang mengukur dan mengarahkan kinerja aktual kepada tujuan yang direncanakan organisasi. 

Empat elemen dasar dalam sistem kontrol
1.      Karakteristik atau kondisi yang akan dikontrol
Elemen pertama adalah karakteristik atau kondisi dari sistem operasi yang akan diukur. Karakteristik dapat berupa output dari sistem dalam tahap pemrosesan atau mungkin suatu kondisi yang merupakan hasil dari sistem. Sebagai contoh dalam sistem sekolah dasar para jam kerja guru atau keunggulan pengetahuan yang ditunjukkan oleh siswa pada ujian nasional adalah contoh karakteristik yang dapat dipilih untuk pengukuran atau kontrol.
2.      Sensor
Elemen kedua kontrol adalah sensor, merupakan sarana untuk mengukur karakteristik atau kondisi. Sebagai contoh dalam sistem kontrol pengukuran kualitas dapat diandaikan oleh inspeksi visual dari produk.
3.      Komparator
Elemen ketiga kontrol adalah komparator, menentukan kebutuhan koreksi dengan membandingkan apa yang terjadi dengan apa yang telah direncanakan. Beberapa penyimpangan dari rencana adalah biasa dan diharapkan, tetapi ketika berada di luar variasi yang dapat diterima tindakan korektif diperlukan. Ini melibatkan semacam tindakan pencegahan yang menunjukkan bahwa kontrol yang baik sedang dicapai.
4.      Aktivator
Unsur keempat kontrol adalah aktivator, adalah tindakan korektif diambil untuk mengembalikan sistem ke output yang diharapkan. Contohnya adalah seorang karyawan diarahkan ulang untuk bagian-bagian yang gagal lulus pemeriksaan mutu atau kepala sekolah yang memutuskan untuk membeli buku-buku tambahan untuk meningkatkan kualitas siswa. Selama rencana dilakukan dalam batas-batas yang diijinkan tindakan korektif tidak diperlukan.

Proses Control
Pengendalian dapat dilakukan melalui tahap-tahap yang telah ditentukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Pendapat tentang pengendalian banyak dilakukan oleh para ahli, antara lain menurut pendapat Hasibuan proses pengendalian atau control dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Menentukan standar-standar atau dasar untuk melakukan control;
b. Mengukur pelaksanaan kerja;
c. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menentukan deviasi
d. Melakukan tindakan-tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan (deviasi) agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Jenis
Kontrol dapat dikelompokkan berdasarkan tiga klasifikasi umum :
1.      kontrol berulang terbuka atau tertutup
2.      Sistem kontrol manusia atau mesin
3.      kontrol organisasi atau operasional




Sumber
Samjaya, Albi. 24 November 2013. “Mengendalikan (Controlling) : Fungsi Manajemen”. https://deathneverlost.wordpress.com/2013/11/24/mengendalikan-controlling-fungsi-manajemen/ (Diakses Selasa 13 Januari 2015)
Wardah, Zahrotul. 16 April 2014. “Fungsi Controlling (Pengendalian / Pengawasan) Dalam Manajemen Pendidikan”. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/04/16/fungsi-controlling-pengendalian-pengawasan-dalam-manajemen-pendidikan-649487.html (Diakses Selasa 13 Januari 2015)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar