Control merupakan hal yang sangat
penting dalam manajemen. Suatu kelompok atau organisasi terdiri dari berbagai
macam orang yang memiliki kondisi masing-masing. Kondisi tersebut dapat
mempengaruhi kinerja perorangan maupun target kelompok organisasi. Oleh karena
itu dibutuhkan control oleh pihak manajemen.
Menurut konsep
modern kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan konsep awal pengendalian
hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen berarti
menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif.
Control menurut para tokoh
EFL Breach berpendapat bahwa pengendalian
adalah perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang telah ditentukan
yang terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk memastikan kemajuan yang
memadai dan kinerja yang memuaskan.
Harold Koontz menyatakan bahwa pengendalian
adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa
tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.
Menurut Robert J. Mockler, kontrol manajemen dapat didefinisikan
sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja
dengan standar yang telah ditentukan, rencana, atau tujuan untuk menentukan
apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya
perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien
mungkin dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi
tersebut dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan adalah suatu proses dimana tujuan organisasi dan
metode untuk mencapai tujuan ditetapkan dan pengendalian adalah proses yang
mengukur dan mengarahkan kinerja aktual kepada tujuan yang direncanakan
organisasi.
Empat elemen dasar dalam sistem kontrol
1. Karakteristik
atau kondisi yang akan dikontrol
Elemen pertama
adalah karakteristik atau kondisi dari sistem operasi yang akan diukur.
Karakteristik dapat berupa output dari sistem dalam tahap pemrosesan atau
mungkin suatu kondisi yang merupakan hasil dari sistem. Sebagai contoh dalam
sistem sekolah dasar para jam kerja guru atau keunggulan pengetahuan yang
ditunjukkan oleh siswa pada ujian nasional adalah contoh karakteristik yang
dapat dipilih untuk pengukuran atau kontrol.
2. Sensor
Elemen kedua
kontrol adalah sensor, merupakan sarana untuk mengukur karakteristik atau
kondisi. Sebagai contoh dalam sistem kontrol pengukuran kualitas dapat
diandaikan oleh inspeksi visual dari produk.
3. Komparator
Elemen ketiga
kontrol adalah komparator, menentukan kebutuhan koreksi dengan membandingkan
apa yang terjadi dengan apa yang telah direncanakan. Beberapa penyimpangan dari
rencana adalah biasa dan diharapkan, tetapi ketika berada di luar variasi yang
dapat diterima tindakan korektif diperlukan. Ini melibatkan semacam tindakan
pencegahan yang menunjukkan bahwa kontrol yang baik sedang dicapai.
4. Aktivator
Unsur keempat
kontrol adalah aktivator, adalah tindakan korektif diambil untuk mengembalikan
sistem ke output yang diharapkan. Contohnya adalah seorang karyawan diarahkan
ulang untuk bagian-bagian yang gagal lulus pemeriksaan mutu atau kepala sekolah
yang memutuskan untuk membeli buku-buku tambahan untuk meningkatkan kualitas
siswa. Selama rencana dilakukan dalam batas-batas yang diijinkan tindakan
korektif tidak diperlukan.
Proses Control
Pengendalian
dapat dilakukan melalui tahap-tahap yang telah ditentukan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Pendapat tentang pengendalian banyak
dilakukan oleh para ahli, antara lain menurut pendapat Hasibuan proses pengendalian atau control dapat dilakukan
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Menentukan
standar-standar atau dasar untuk melakukan control;
b. Mengukur
pelaksanaan kerja;
c. Membandingkan
pelaksanaan dengan standar dan menentukan deviasi
d. Melakukan
tindakan-tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan (deviasi) agar
pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Jenis
Kontrol dapat
dikelompokkan berdasarkan tiga klasifikasi umum :
1. kontrol
berulang terbuka atau tertutup
2. Sistem
kontrol manusia atau mesin
3. kontrol
organisasi atau operasional
Sumber
Samjaya,
Albi. 24 November 2013. “Mengendalikan (Controlling) : Fungsi Manajemen”. https://deathneverlost.wordpress.com/2013/11/24/mengendalikan-controlling-fungsi-manajemen/
(Diakses Selasa 13 Januari 2015)
Wardah,
Zahrotul. 16 April 2014. “Fungsi Controlling (Pengendalian / Pengawasan) Dalam
Manajemen Pendidikan”. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/04/16/fungsi-controlling-pengendalian-pengawasan-dalam-manajemen-pendidikan-649487.html
(Diakses Selasa 13 Januari 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar