Selasa, 30 Oktober 2012

PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DAN LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM MENDIDIK PARA PELAJAR


Dewasa ini marak terjadi kasus-kasus perilaku para pelajar yang anarkis. Padahal tugas pelajar yang utama adalah belajar agar kelak dapat menjadi pribadi yang membanggakan dan dapat memajukan. Tetapi pada kenyataannya tawuran pelajar semakin marak. Banyak korban jiwa berjatuhan mulai dari pelaku itu sendiri sampai orang yang tidak tahu apa-apa. Oleh sebab itu orang tua dan lembaga pendidikan seharus nya lebih memperkatat pengawasan mereka terhadap anak dan anak didik mereka. Seperti contoh kasus yang ada di artikel ini:
“SUKABUMI, KOMPAS.com - Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, membubarkan tawuran antarpelajar yang melibatkan dua SMK swasta di Lapangan Merdeka, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa (5/10/2010).
Polisi dengan cepat membubarkan pelajar yang sudah saling berhadapan dan saling lempar serta ejek dari dua SMK tersebut karena Lapangan Merdeka kebetulan berdekatan dengan Mapolres Sukabumi Kota.
Tidak ada korban baik luka ringan maupun berat tetapi polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelajar yang diduga menjadi provokator aksi tawuran tersebut.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Anwar mengatakan aksi ini pecah diduga akibat saling ejek antara pelajar kedua SMK swasta yang berujung dengan aksi tawuran.
"Untungnya petugas kami yang di lapangan berhasil membubarkan aksi tawuran ini sehingga tidak sempat melebar," kata Anwar.
Anwar menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan memberikan tindakan tegas kepada para pelajar yang terlibat aksi tawuran.
Ia menegaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus tawuran ini. "Dugaan sementara terjadinya tawuran ini akibat saling ejek," tegasnya.
Menurutnya, aksi tawuran antarpelajar di Sukabumi sudah lama tidak terjadi. Kemungkinan aksi ini pecah akibat ada provokator maka dari itu pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan siapa yang menjadi otak di balik aksi ini.
Ia menuturkan, akibat aksi ini ikrar antitawuran yang pernah dilakukan beberapa bulan lalu menjadi ternoda.
Agar kejadian ini tidak terulang kembali maka pihaknya berkoordinasi dengan pihak sekolah dan Pemerintah Kota Sukabumi untuk memperketat pengawasan kepada para pelajar.
"Kami tidak ingin aksi seperti ini terulang kembali," tuturnya.
Anwar menjelaskan, ada beberapa daerah yang sangat rawan terjadi aksi tawuran pelajar di Kota Sukabumi seperti di Jalan Ahmad Yani, Lapangan Merdeka, RE Martadinata, Jalan Veteran dan beberapa jalan lainnya.
"Aksi tawuran pelajar ini biasanya berawal dari saling ejek antarpelajar dan akhirnya terjadi tawuran," jelas Anwar. “
Sumber : ANT
Editor : Benny N Joewono

TANGGAPAN
Menurut saya kelakuan remaja sekarang sudah keterlaluan karena hanya dengan provokasi seseorang yang tidak bertanggung jawab mereka langsung berperilaku anarkis bahkan sampai membahayakan jiwa mereka hanya karna hal yang sepele. Seharusnya mereka lebih berpikir lebih jauh dan mempertimbangkan baik buruk dan unntung ruginya segala hal yang akan mereka lakukan karena di umur mereka yang baru remaja ada banyak hal dapat mereka lakukan untuk mempercerah masa depan mereka.
SARAN
Saran saya sebaiknya orang tua lebih memahami sang anak dan berbagai macam hal yang dapat membuat anak mereka berperilaku anarkis seperti kurang perhatian dari orang tua, perilaku orang tua yang semena-mena, orang tua yang sering mengucapkan kata-kata kasar, lingkungan yang cenderung anarkis, kenutuhan yang kurang terpenuhi dan masih banyak lagi.
Selain itu lembaga pendidikan kan juga mempunyai peran penting dalam menjaga perilaku para pelajar. Sebaik apapun para orang tua mengasuh dan menjaga anaknya, lingkungan juga akan mempengaruhi perilaku sang anak. Dalam hal ini memilih teman adalah kunci dari perilaku sang anak. Bila sang anak memilih berteman dengan murid yang berkelakuan baik dan dapat membimbing temannya ke arah yang lebih baik maka sang anak akan memiliki perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku. Tetapi apabila sang anak memilih untuk berteman dengan siswa yang memiliki banyak masalah , cenderung tidak patuh dan mengabaikan perintah dari orang tua otomatis sang anak kakn meniru kalkuan temannya tersebut. Oleh karena itu lembaga pendidikan atau dalam hal ini sekolah  harus lebih cepat dalam menanggapi hal tersebut seperti lebih mengaktifkan bagian bimbingan konseling dan lebih memperbanyak pembelajaran tentang agama dan nilai-niali moral dalam kehidupan agar perilaku para pelajar tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.

2 komentar: